A. Sebagai Akademisi, lulusan akan memiliki kompetensi:

• Manajemen pengolahan data dan analisis dengan metode interdisipliner (riset)

• Pengembangan konten kurikulum tentang arsitektur dan lingkungan binaan  berbasis kebencanaan 

• Pengembangan konsep manajemen sociopreneurship berbasis partisipatoris berkelanjutan

B. Sebagai Birokrat, lulusan akan memiliki kompetensi:

• Kompetensi di bidang tata kelola kebencanaan dari tahap disaster preparedness sampai dengan pengendalian dan pengembangan kebijakan spasial pasca bencana

• Kompetensi dalam mengkolaborasikan semua stakeholders yang relevan dengan manajemen kebencanaan

C. Sebagai pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO), lulusan akan memiliki kompetensi:

• Pengembangan tata kelola kelembagaan sociopreneurship dalam bidang arsitektur dan lingkungan binaan yang terkait dengan kebencanaan 

• Pengembangan kompetensi manajemen jejaring dalam konteks pengelolaan sumberdaya (resources), research and development termasuk fundraising management

D. Sebagai perintis Entrepreneurship, lulusan akan memiliki kompetensi:

• Pengelolaan kreativitas dalam menciptakan peluang entrepreneurship pada penyediaan supporting systems untuk manajemen kebencanaan 

• Pengembangan keahlian Profesional sebagai Konsultan di bidang Arsitektur dan Lingkungan Binaan yang terkait Kebencanaan

Knowledge and Understanding

• Memahami relasi kontekstual secara komprehensif dari substansi pengetahuan di bidang Teori dan Sejarah Arsitektur, Metode Desain Arsitektur dan Konstruksi Bangunan, Kajian Arsitektur Lingkungan Permukiman dan Perkotaan, serta Sains Bangunan yang berbasis Manajemen Kebencanaan.

• Memahami relasi kontekstual secara komprehensif dari substansi pengetahuan interdisipliner pada tahapan manajemen kebencanaan: Disaster Preparedness (manajemen persiapan menghadapi bencana), Immediate Relief (Tanggap Darurat), dan tahap Post-disaster Reconstruction and Rehabilitation (Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pasca Bencana) yang dapat ditransformasikan menjadi metode riset serta metode desain arsitektur dan lingkungan binaan yang berkelanjutan.

• Memahami substansi pengetahuan dan metode partisipatoris dalam manajemen kebencanaan yang dapat diaplikasikan dalam perencanaan resiliensi habitat permukiman dan lingkungan binaan maupun dalam tahap Immediate Relief (Tanggap Darurat), dan tahap Post-disaster Reconstruction and Rehabilitation (Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pasca Bencana).

• Memahami konsep Sustainable Development Goals 2030 (Global SDGs 2030) dalam relasi kontekstualnya dengan substansi manajemen kebencanaan berikut transformasinya ke dalam metode perencanaan dan perancangan habitat permukiman yang tanggap bencana.

Intellectual Skills

• Mampu melakukan kajian ilmiah secara interdisipliner terhadap fenomena sosio-spasial dan arsitektur dalam konteks kebencanaan baik di tataran skala mikro bangunan hingga skala makro kawasan dengan instrumen analisis yang disusun dari hasil kajian teori yang relevan dengan kebencanaan.

• Mampu melakukan kajian ilmiah secara interdisipliner terhadap isu-isu aktual kebencanaan terkait dengan tema khusus, seperti: Konservasi dan Revitalisasi Bangunan/Kawasan Cagar Budaya, Perencanaan dan Perancangan Habitat Perkotaan dengan menerapkan pendekatan metode Partisipatoris dan Pembangunan Berbasis Masyarakat yang inklusif, inovatif dan kreatif.